Sholat kita batal jika ada sesuatu yang kita telan saat sedang sholat. Sesuatu ini baik berupa benda padat atau benda cair yang sumbernya bukan dari mulut kita sendiri. Kalau bersumber dari mulut kita sendiri, yaitu air liur, maka menelannya tidak batal.
Oleh karena itu, kita sering menemukan saat ada orang yang sudah wudhu, lalu dia makan sesuatu misalnya, maka biasanya sebelum sholat dia kumur-kumur lagi. Itu bukan karena wudhunya batal sebab makan, bukan. Itu tujuannya adalah agar mulutnya bersih kembali, jangan sampai ada sisa makanan yang tertelan saat nanti sholat dilaksanakan. Memang begitu sebaiknya yang kita lakukan khususnya jika yang dimakan adalah makanan yang agak lengket dan berpotensi tertinggal di sela-sela gigi.
Dalam hal ini, keadaan kita terbagi menjadi dua.
Pertama, jika sisa makanan yang tertelan adalah banyak, maka sholatnya otomatis batal, tidak bisa dilanjutkan tanpa terkecuali.
Kedua, jika sisa makanan yang tertelan adalah sedikit, maka tetap batal sholatnya juga kalau menelannya dengan sadar dan sengaja. Namun, jika menelannya tanpa sengaja, atau karena lupa, atau karena benar-benar tak bisa dihindari wallau telah maksimal berusaha, maka sholatnya tidaklah batal. Tetap bisa dilanjutkan.
Pertanyaannya, seberapa yang dikatakan sedikit itu? Bagaimana takarannya? Apakah sesendok, seteguk, atau seberapa?
Dalam kitab At Taqrirotus Sadidah disebutkan, takaran sedikit adalah sebesar satu biji wijen. Jika lebih dari itu maka sudah dianggap banyak.
Maka, kembali ke pembagian di atas tadi. Berarti jika yang tertelan adalah sebiji wijen atau lebih kecil dari itu, maka sholatnya tak batal jika tanpa sengaja, lupa, atau karena tak bisa menghindarinya. Namun jika menelannya disengaja, sholatnya otomatis batal.
Jika yang ditelan lebih besar dari ukuran biji wijen, maka baik disengaja atau tidak, baik ingat atau lupa, baik terpaksa atau tidak, status sholatnya langsung otomatis batal.
Silahkan bersihkan kembali mulut, baru setelah itu berdiri kembali untuk mengulangi sholat.
Nah, demikianlah bagian pertama dari hal yang membatalkan sholat. Temukan bagian selanjutnya di website ini.
Mari mendapatkan berlipat ganda kebaikan dengan membagikan kembali artikel-artikel bermanfaat di website ini. Semoga menjadi jariyah yang pahalanya terus mengalir abadi.
Alhamdulillah, mohon ridho ilmunya ustadz untuk saya amalkan.