Majelis Himmah MajelisHimmah.com merupakan media online sebagai ruang taklim untuk belajar agama Islam dengan merujuk dari kitab-kitab salafussolhin.

PENTING TENTANG NIAT PUASA

1 min read

Ada beberapa hal yang sahabat harus ketahui tentang niat puasa Ramadhan.

Pertama, niat puasa Ramadhan & puasa-puasa wajib lainnya harus dilakukan di waktu malam, bukan selain malam. Yang dimaksud waktu malam di sini adalah dimulai dari masuknya waktu mahrib sampai sebelum masuknya waktu subuh.


Seandainya besok kita akan berpuasa Ramadhan, maka puasa kita itu sah jika kita berniat di malam ini. Bebas memilih waktunya, apakah setelah maghrib, setelah isya, saat tahajud, atau bahkan di saat sahur tidak mengapa. Yang penting masih di waktu malam. Namun jika kita lupa dan setelah masuk waktu subuh kita baru ingat untuk berniat, maka puasa kita tidak sah. Sebab kita melakukan niat di luar waktu yang ditentukan.

Maka, sahabat harus selalu mengingat setiap malamnya untuk niat. Jika khawatir lupa, tidak ada salahnya untuk membuat alarm atau peningat khusus di handphone, yang akan berbunyi di waktu yang telah sahabat atur. Khawatirnya kita lupa niat jika tidak diingatkan, khususnya jika malamnya tidak melaksanakan tarawih berjamaah.

tidak ada salahnya untuk membuat alarm atau peningat khusus di handphone,

Kedua, niat puasa Ramadhan hanya berlaku satu hari saja. Jadi niat malam ini hanya untuk puasa besok. Niat lagi besok malam untuk puasa besoknya lagi dan begitu seterusnya. Begitulah aturan di dalam mazhab Imam Syafi’i, puasa kita tidak sah jika berniat di awal bulan untuk puasa sebulan penuh selama Ramadhan lalu tidak niat lagi setiap harinya.

Benar, dalam sebagian mazhab lain ada yang menyatakan bahwa itu boleh. Yaitu berniat di malam pertama Ramadhan dengan mengatakan, “saya berniat puasa fardhu (wajib) Ramadhan sebulan penuh tahun ini karena Allah Ta’ala”. Kita pun disunnahkan melakukannya dengan dua manfaat.
Pertama, seandainya nanti ada hari Ramadhan yang kita lupa berniat di malam harinya, maka puasa kita besok tetap dianggap sah menurut madzhab Imam Malik.
Kedua, seandainya kita meninggal di pertengahan Ramadhan, kita tetap mendapatkan pahala seperti berpuasa Ramadhan sebulan penuh. Sebab demikianlah yang kita niatkan, yaitu ingin puasa Ramadhan selama sebulan penuh tanpa meninggalkannya satu hari pun.

Ketiga, niat puasa Ramadhan tidak bisa digabungkan dengan puasa yang lain sebab puasa Ramadhan hukumnya wajib. Lain halnya jika kita puasa sunnah, niatnya bisa digabungkan dengan puasa sunnah yang lain.
Contohnya, besok seandainya adalah hari Senin yang kebetulan juga hari Arafah. Maka kita boleh berniat dua puasa tersebut dalam satu hari, sehingga kita mendapatkan pahala dua puasa sunnah, Alhamdulillah.
Namun untuk puasa wajib hal ini tidak diperkenankan. Kita tidak bisa berniat puasa Ramadhan sambil diniatkan puasa Senin atau Kamis misalnya. Hanya khusus untuk puasa Ramadhan saja.

Keempat, jenis puasa wajib yang kita maksudkan harus disebut saat berniat. Maka, contoh niat puasa Ramadhan adalah sebagai berikut :


نَوَيتُ صَومَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هذِهِ السَّنَةِ فَرضًا لِله تَعَالَى

Nawaitu : saya berniat
Shouma Ghodin : berpuasa besok
‘An Ada-i Fardhi : melaksanakan kewajiban
Syahri Romadhon : bulan Ramadhan
Lillahi Ta’ala : karena Allah Ta’ala

Demikianlah beberapa hal yang perlu kita ketahui terkait niat puasa di bulan Ramadhan. Mari terus persiapkan diri memasuki bulan Ramadhan dengan persiapan niat, hati, ilmu dan persiapan lainnya. Jangan sungkan untuk berbagi ilmu ini ke akun sahabat. Sebab kita tidak tahu, mungkin hal sederhana ini bisa menjadi manfaat besar bagi yang lain yang belum menetahuinya. Semoga menjadi jariyah bagi kita.

0
Majelis Himmah MajelisHimmah.com merupakan media online sebagai ruang taklim untuk belajar agama Islam dengan merujuk dari kitab-kitab salafussolhin.