Majelis Himmah MajelisHimmah.com merupakan media online sebagai ruang taklim untuk belajar agama Islam dengan merujuk dari kitab-kitab salafussolhin.

Membersihkan Hati Nabi

2 min read

Membersihkan Hati Nabi

Membersihkan Hati Nabi – Ketika Rasulullah Saw. Masih berusia kurang lebih dua tahun, waktu itu beliau tinggal dengan orang tua susuannya, Halimah binti Abi Dzu’aib as-Sa’diyyah, ada satu kejadian menakjubkan yang menimpa beliau.

Sebelum diasuh Halimah, pada awalnya tidak ada seorang wanita pun yang mau menyusui Rasulullah Saw. Karena keadaannya yang sudah yatim ketika beliau lahir. Hanya Halimahlah, yang berasal dari Bani Sa’ad, yang mau menyusui Rasulullah. Halimah mau mengambilnya setelah ia berkeliling dan tidak ada lagi bayi yang tersisa di Mekkah yang akan disusui.

Halimah waktu itu berkata kepada suaminya, “Demi Allah, aku tidak mau pulang dengan tangan hampa tanpa membawa bayi. Aku akan pergi kepada anak yatim itu dan mengambilnya.” Sang suami hanya menimpali, “Tidak apa-apa engkau mengambilnya. Mudah-mudahan Allah memberkahi kita karenanya.”

Dan sungguh, keberkahan karena mengambil bayi yatim tersebut yang tiada lain adalah Rasulullah saw. Menghampiri keluarga Halimah. Pertama, air susu Halimah yang tadinya sedikit menjadi berlimpah. Kedua, ternaknya yang tadinya kurus-kurus menjadi gemuk dan berlimpah air susunya. Ketiga, kendaraan unta yang dipakai Halimah dan suaminya, yang tadinya jalannya lamban, kini jalannya kencang sehingga bisa menyusul yang lainnya ketika pulang dari Mekkah.

***

Ketika berusia dua tahun, Rasulullah yang masih kanak-kanak sedang bermain dengan teman sebayanya. Tiba-tiba beliau dibawa dengan cepat oleh dua lelaki yang berpakaian putih. Beliau dibawa ke sebuah padang dan diletakkan di bawah sebuah pohon. Kedua lelaki ini membelah dadanya dan mengeluarkan hatinya. Menurut sebagian riwayat, kedua lelaki itu hanya menambahkan kesucian ke dalam hati Muhammad Saw. yang memang telah suci. Setelah beres, lalu hati itu dikembalikan ke tempat asalnya seraya berkata, “Ini adalah hati yang telah disucikan oleh Allah dari segala sifat cela!” Kedua lelaki tersebut lantas meninggalkan beliau.

Sementara itu, anak-anak lainnya melaporkan kejadian tersebut kepada Halimah, ibu susuannya. Karuan saja, Halimah dan suaminya kaget dan takut akan keselamatan beliau. Ia pun mencarinya ke segenap penjuru. Akhirnya, ia menemukan Muhammad di bawah sebuah pohon sedang telentang bermandikan keringat.

“Apa yang telah terjadi padamu, wahai anakku?” tanya Halimah.

Muhammad menjawab, “ Telah datang padaku dua orang lelaki yang berpakaian putih. Mereka membaringkan dan membelah dadaku. Lalu mereka melakukan sesuatu yang aku tidak mengetahui apakah itu.”

Mendengar kisahnya, Halimah dan yang lainnya tercengang luar biasa seraya berkata, “Ini adalah sesuatu yang luar biasa!.”

****

Setelah kejadian tersebut, suami Halimah berkata padanya, “Wahai Halimah, aku takut sesuatu terjadi pada anak ini. Bagaimana kalau kita kembalikan ke keluarganya sebelum terlambat?” Halimah pun membawa Muhammad menemui ibunya, Aminah.

“Ada apa dengan engkau? Bukankah engkau yang meminta agar anakku tetap tinggal bersamamu? tanya Aminah heran.

Halimah bercerita, “Telah terjadi sesuatu pada anakmu dan aku takut akan keselamatannya, maka kini kukembalikan kepada engkau…”

Aminah berkata, “Apa yang telah terjadi pada dirimu, ceritakanlah kepadaku! Apakah engkau takut setan akan menggodanya?

“Ya, betul.”

“Tidak, demi Allah,” timpal Aminah, “Tidak ada jalan bagi setan untuk menggodanya. Sesungguhnya, anakku ini mempunyai keagungan yang luar biasa. Maukah engkau mendengarkannya?”

“Tentu saja,” jawab Halimah singkat.

Aminah pun lalu bercerita, “Ketika aku mengandungnya, kulihat cahaya keluar dari diriku yang menerangi istana-istana di Busyra Negeri Syam, hingga jelas terlihat. Demi Allah, aku mengandungnya tapi tidak merasakan keletihan sedikit pun, bahkan terasa ringan. Dan ketika aku melahirkannya, dia meletakkan kedua tangannya di tanah dan kepalanya memandang ke langit. Janganlah engkau khawatir, biarkanlah dia dan kembalilah engkau dengan selamat!”

Perlu diingat, bahwa pembedahan dan pembersihan dada Rasulullah saw., bukan berarti jika tidak dibersihkan maka beliau akan bisa digoda setan. Tidak.

Pembedahan dan pembersihan itu dilakukan adalah untuk menambah kemuliaan di atas kemuliaan.

Sumber : 115 Kisah Menakjubkan dalam Kehidupan Rasulullah Saw. Ditulis Oleh : Fuad Abdurrahman Diterbitkan Oleh : PUSTAKA HIDAYAH

0
Majelis Himmah MajelisHimmah.com merupakan media online sebagai ruang taklim untuk belajar agama Islam dengan merujuk dari kitab-kitab salafussolhin.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *