Majelis Himmah MajelisHimmah.com merupakan media online sebagai ruang taklim untuk belajar agama Islam dengan merujuk dari kitab-kitab salafussolhin.

Cinta Kepada Rasulullah

1 min read

Cinta Kepada Rasulullah

Suatu hari, seorang Arab Badui (penduduk kampung pedalaman) datang menghadap Rasulullah saw. Ia kemudian bertanya, “Ya Rasulullah, kapan kiamat itu akan tiba?” Rasulullah saw. tidak segera menjawabnya. Beliau langsung saja shalat berjamaah beserta para sahabat.

Usai shalat, beliau bertanya, “Mana tadi orang yang bertanya tentang hari kiamat?”

“Saya, ya Rasulullah,” jawab orang Badui itu.

“Apa yang telah engkau persiapkan untuk menghadapinya?”

Orang Badui itu menjawab, “Demi Allah, aku tidak mempersiapkan amal shalat atau puasa yang banyak. Aku hanya mencintai Allah dan Rasul-Nya.”

Rasulullah saw. pun bersabda, “Engkau akan dikumpulkan bersama orang yang kau cintai.”

Anas bin Malik berkomentar, “Aku belum pernah melihat orang islam begitu bahagia setelah masuk islam, seperti kita mendengar pernyataan Nabi, bahwa siapa saja yang mencintai Nabi akan digabungkan bersama beliau pada hari kiamat.”

Diriwayatkan dari Abu Abdillah : ada seseorang di Madinah yang pekerjaannya menjual minyak wangi. Dia sangat mencintai Rasulullah saw. dengan kecintaan yang luar biasa. Apabila bermaksud memenuhi keperluannya, dia belum pergi sebelum memandang wajah Rasulullah saw. Di kalangan sahabat, dia terkenal sebagai tukang menatap Rasulullah saw. Apabila datang, dia mau berlama-lama dengan Rasulullah saw. dan memandangnya.

Suatu hari, dia masuk menemui Rasulullah saw. Beliau pun bersamanya berlama-lama, sampai dia puas memandang wajahnya. Setelah itu dia pergi. Tapi, tidak lama kemudian dia datang lagi menemui Rasulullah saw. Beliau memberi isyarat dengan tangannya agar ia duduk, lalu orang itu duduk dihadapan Rasulullah saw.

Beliau bertanya, “Mengapa kamu melakukan hal ini, padahal sebelumnya tidak pernah kamu lakukan?”

Dia menjawab, “Ya Rasulullah, demi yang mengutus engkau dengan membawa kebenaran sebagai nabi, ketika tadi aku meninggalkanmu, hatiku dipenuhi kenangan kepadamu. Sehingga aku tidak bisa meakukan pekerjaan apapun karena teringat padamu. Karena itu, aku buru-buru kembali kepadamu.”

Dia lalu meminta izin Rasulullah saw. untuk memandang wajahnya lagi. Rasulullah saw. mendoakannya dan mengatakan baik-baik untuknya. Setelah kejadian itu, Rasulullah saw. tidak melihat lagi orang itu.

Suatu hari, Rasulullah saw. bertanya kepada para sahabat, “Kemana dia?”

“Ya Rasulullah, kami pun tidak melihat dia sudah berhari-hari,” ujar para sahabat.

Kemudian Rasulullah saw. mengambil sandalnya dan diikuti oleh para sahabat. Beliau pergi ke pasar, ke tempat penjual minyak wangi tersebut. Ternyata, di tokonya, orang itu tidak ada. Beliau bertanya kepada tetangganya disitu.

Mereka berkata, “Ya Rasulullah, pedagang minyak wangi itu telah meninggal dunia.” Orang-orang juga berkomentar tentang dia, “Ya Rasulullah, orang ini terkenal di antara kami sebagai pedagang yang jujur, terpercaya dan memelihara amanah. Hanya ada satu kelemahannya.”

“Apa yang satu itu?” tanya Rasulullah saw.

Mereka berkata, “Dia senang perempuan (bukan melakukan maksiat).”

Lalu Rasulullah saw. berujar, “Sungguh, dia sangat mencintaiku. Sekiranya dia sedikit tidak jujur dalam berdagangnya, Tuhan akan mengampuninya karena kecintaannya kepadaku.”

Sumber : 115 Kisah Menakjubkan dalam Kehidupan Rasulullah saw. – Penulis  : Fuad Abdurrahman – Penerbit : PUSTAKA HIDAYAH

0
Majelis Himmah MajelisHimmah.com merupakan media online sebagai ruang taklim untuk belajar agama Islam dengan merujuk dari kitab-kitab salafussolhin.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *